Laman

Minggu, 25 Desember 2011

Bertemu dengan teman lama

Huhh.. Akhirnya tgl 22 yang saya nantikan akhirnya datang juga. Ya, ini adalah hari terakhir ujian Semester di sekolah saya & tentunya akan membuat saya menjadi lebih lega. Menghadapi ujian semester 1 yang berlangsung selama 7 hari ini memang cukup menguras otak dan energi saya di mana saya kadang-kadang hanya tidur 5 jam hanya untuk mendapatkan nilai yang lebih baik dari sebelumnya. 

Benar memang, jika saya sudah ingin cepat untuk libur dan perjuangan menghadapi mata pelajaran Sosiologi dan Ekonomi yang di ujikan pada hari terakhir ini perlu di tuntaskan segera sebelum kita benar benar merasakan kebebasan.

Selain untuk mengistiratkan otak ini yang sudah bekerja cukup keras, ada satu hal yang membuat saya sangat tidak sabar yaitu untuk ketemu seorang teman saya ketika masih di sekolah menengah pertama (SMP). Jordy Timothy adalah namanya, meski saya baru mengenal dia di tahun pertama SMP namun dia termasuk teman dekat saya waktu itu ketika saya waktu itu. 

Sudah 4 tahun silam saya tidak pernah berjumpa dengan dia , di karenakan dia pindah ke sekolah lain dan saat ini ia bersekolah di salah satu sekolah ternama di Jakarta yakni UPH. Dengan kebetulan melalui layanan blackberry messenger ini, saya tau dia sudah sedang berada di Medan sejak beberapa hari yang lalu. Dan saya pun mencari waktu luang untuk sekedar ngobrol ngobrol pada hari terakhir ujian. Malangnya, waktu itu batal di karenakan ada sedikit urusan. Namun akhirnya pada esok sorenya kami pun dapat berjumpa di salah satu mall di kota medan ini. 

“Hoeee Jorr!” panggil ku dari belakang seketika dia pun menoleh bersama satu teman wanitanya. Memang sudah banyak berubah, terutama dia sudah tidak mengenakan kaca mata bergangang putih yang dulu masih di kenakan nya ketika pada awal saya mengenal dia dan dengan seketika hal itu yang menyadari saya dengan sedikit perubahan nya seketika saya ledekin dia “Oee mana kacamata mu yang dulu yang putih dan bulat itu? hahahah..” “Mana ada lagi, kan uda lama banget tuh” jawabnya sembari dengan sedikit tawaan . 

Lekas itu kami pun memilih untuk duduk di salah satu restoran di sana, banyak sekali hal yang di bicarakan mulai dari sekolah nya di jakarta, teman teman, kehidupan di jakarta dan masih banyak lagi kita bahas dalam waktu 45 menit. Memang 45 menit terasa sangat singkat ketika ngobrol dengan dia tapi mau bagaimana lagi? Dia harus pergi untuk menghadiri sebuah acara. Namun kami masih mungkin bisa berjumpa lagi di awal tahun baru sebelum dia kembali ke Jakarta jika kita tidak ada kesibukan.

Seperti yang saya tuliskan pada artikel sebelumnya “Berpisah bukan berarti tidak akan Bersahabat lagi”, artikel tu memang sangat berkaitan erat dengan hubungan saya dengan teman saya yang satu ini. Kita hidup di era Globalisasi, hidup di era modern, hidup di era teknologi yang selalu membuat kita dapat berkomunikasi satu dengan lainnya kapan pun dan dimana pun kita berada. 

Selesai..

Rabu, 23 November 2011

Berpisah bukan berarti tidak akan Bersahabat lagi

23 November 2011, saya menulis artikel ini di karena kan tahun ini merupakan tahun terakhir saya untuk berada di bangku sekolah dan tidak akan ada lagi memakai celana panjang berwarna abu abu dengan seragam berwarna putih.

Hari demi hari , tahun demi tahun begitu cepat bagi untuk di lalui. Tidak terasa tahun ini memasuki tahun ke-15 saya menuntut ilmu di salah satu Sekolah Swasta di kota Medan. Di mulai dari TK hingga SMA,masih teringat oleh saya ketika pada masa TK mungkin saya lah orang paling sering nangis ketika akan pulang sekolah, sering saya mendapatkan sedikit teguran kecil seperti  “Orang tua mu pasti menjemput kamu!” dan “ Menulis jangan pakai tangan kiri ” dari Ibu Merry yaitu guru yang sangat saya takuti pada masa itu. Memang, ketika masih duduk di bangku TK jika saja saya telat di jemput pulang sekolah pasti saya akan menangis dan satu kebiasaan lain nya yaitu sering saya menulis menggunakan tangan kiri, jika dulu saya tidak mendapatkan teguran mungkin sampai sekarang saya masih menulis dengan menggunakan tangan kiri.

Misalnya ada  sebuah pertanyaan di tujukan kepada saya “Apa yang saya dapatkan selama sekolah?” Yang pastinya awalnya belajar mengenal huruf dan angka di lanjutkan dengan menulis,membaca  dan mendapatkan banyak ilmu pengetahuan. Di samping itu, saya menggangap sekolah itu sebagi tempat untuk belajar bersosialisasi, berinteraksi dengan satu dan lainnya dan belajar menghormati  keputusan orang lain.
Bukan waktu yang singkat saya jalani ini namun tidak terasa sekarang sudah hampir selesai tugas dan kewajiban saya sebagai pelajar. Merasa sedih ketika terpikir tidak lama lagi waktunya untuk  berpisah dengan teman teman,tidak bisa bersama lagi di sekolah, tertawa bersama-sama, melakukan apa saja bersama sama baik ketika sedang senang maupun sedih.

Tersisa lima bulan lagi sebelum menghadapi Ujian Nasional, namun saya masih tetap belum siap untuk mengucapkan salam perpisahan saya untuk guru guru,teman teman dan sekolah. Tapi apa yang hendak mau di kata? Waktu terus berjalan, usia semakin bertambah. Dan ini lah saatnya bagi saya dengan teman teman lain untuk  menjalani  jalan hidup nya masing masing. Namun,jangan bersedih kawan !  Siapa tahu nanti 5 atau 10 tahun lagi kita akan bisa bertemu lagi meski bukan sebagai teman sekolah namun melainkan sebagai partner business. 

Masa SMA merupakan masa yang paling indah terutama tahun terakhir ini bagi saya adalah masa masa paling akan di kenang selama sekolah saya sekolah. Saya bukan seorang yang hypocrite sebagai pelajar SMA tentu nya pasti ada seseorang yang mampu menarik hati ini. Tapi….. ??? Di lain waktu saya akan coba membahas lebih dalam tentang masalah ini. HEHEHE..!

Biarkan ini menjadi suatu kenangan yang akan di kenang untuk selama lamanya. Ingat pada suatu pepatah “Setiap pertemuan pasti ada perpisahan” namun saya coba untuk menambahkan sepatah kalimat untuk melengkapi pepatah ini : “Tapi bukan berarti berpisah tidak akan bersahabat lagi !!!”
Selesai.

Kamis, 27 Oktober 2011

Saksi Perbincangan di Warung Tekko

Kejadian ini kira kira sudah 1-2 bulan yang lalu di mana pada waktu tersebut ketika seluruh umat Islam di dunia ini sedang merayakan hari kebesaran nya. Tentu,saya sebagai umat Buddhis juga menikmati masa liburan tersebut meskipun hanya liburan ala biasanya selama 1 minggu.

 Saya sangat tertarik untuk menuliskan kisah " Saksi Perbincangan di Warung Tekko " di blog pribadi ini di karenakan kisah seseorang memang agak unik dan tidak akan selesai untuk di bahas dan tentunya dengan sepengetahuan si “H” .

Kira-kira pukul 19.00 WIB,kami berlima ( Saya, si “H”,Ivaldy J,Felix,David ) pada malam itu untuk mencari makan malam dan sesegara nya kami sepakat ke Warung Tekko yang terletak di perumahan elit Multatuli setelah menghabiskan waktu dari siang hingga sore di salah satu Mall terbesar di kota Medan ini.
Singkat ceritanya, kami pun memesan makanan terutama Iga Bakar yang sudah terkenal di rumah makan ini. Sambil menunggu makanan yang di pesan,banyak topik yang kita bahas dan oppss sampai kita juga membahas seseorang yang berinisial "X".

Yah.. saya, si “H”, Ivaldy memang pada malam sebelumnya melakukan sebuah converence chat hingga dini hari. Sudah di maklumi oleh kita semua sebagai temannya si “H”, di antara kita semua dia lah yang paling sering cur..cur..Barang kali ini sudah menjadi ahlinya..Hahahah.. Salah satu topik yang di bahas pada malam itu adalah sedikit berkaitan dengan si “X”.

Maka,setelah mengisi perut ini yang rasa laparnya sudah tidak bisa di kompromi lagi,satu sesi cur.cur. juga terjadi,di mana saya memulai percakapan dengan si “H”.

Saya : Oee  ****,panggilan untuk si “H” gimana elu dengan si “X” ? Tanya saya sambil menikmati es Chincao Susu yang sudah setengah habis.
Si “H” : Akhhh,,si “X” kan uda merasa sudah menjadi “Elang”, kita masih di kawasan “Bangau” katanya dengan nada sedikit menyindir. (Mengingatkan saya kata Elang & Bangau pada converence chat yang di lontarkan dirinya semalam)

Satu kalimat yang simpel dan memilik makna yang cukup mendalam yang di dapatkan  si “H” dari abang sepupunya yang di tinggal di Jakarta yaitu “ Jangan Pernah berharap bisa terbang bagaikan Elang , jika anda masih berada di kawasan Bangau”  #pepatah

Bla.bla. bla. Panjang sekali jika ingin menuliskan seluruh kata-kata yang di lontarkan anak itu.
Sambil ikut mendengar perbincangan ini, Ketiga teman saya yang berjurusan IPA itu mulai mengetahui bahwa CUR..CUR.. akan di mulai di mana Warung Tekko akan menjadi saksi perbicangannya si “H” malam hari ini.

Memang bukan suatu kebetulan, perkiraan para calon ilmuwan ini tepat. Sambil mendengar si “H” bercurhat ria. Secara sembunyi-sembunyi si Felix mulai merekam hasil “pidato” anak tersebut.. Mungkin sampai sekarang masih di simpan di dalam ponsel nya..hehehe
Bagaimana tidak melakukan cur..cur, mungkin ini yang ia rasakan sekarang terhadap si “X” dimana suatu perselisihan yang pada kenyataan merupakan kesalahan masing-masing. Tetapi ntah jadi bagaimana masalah seolah-olah adalah kesalahan si “H”. Akibatnya? Anak ini merasa terkucilkan secara tidak langsung dari sebuah “ Pertemanan “ dengan si “ X “ dkk.

Maklumi saja, menurut saya  si “X” itu memang agak kontroversial seperti seorang Mourinho yang sering membanggakan achievement yang ia dapat atau pun sering melontarkan sebuah pernyataan/kritik pedas yang membuat telinga ini akan memerah setelah mendengarnya.

Pribadi saya sendiri bagaimana pun, saya selalu berusaha untuk mencoba melihat seseorang dari sisi positif (Nobody is Perfect ) dan memaklumi hal – hal negatif seseorang dengan catatan hal tersebut tidak melewati batas kewajaran dan tidak sampai merugikan diri saya sendiri.

Selesai.

Rabu, 21 September 2011

Suatu hal yang tidak perlu di risaukan

Cuaca yang tak menentu terjadi di Medan belakangan ini kadang panas di siang hari dan hujan di malam hari menandakan bumi kita ini telah memiliki sedikit masalah. Di sore hari nya selepas dari tuition sesampai di rumah, badan saya yang telah berusia 17 tahun ini terasa sangat amat berat untuk melakukan aktivitas lain nya lagi kecuali merebahkan diri di tempat tidur dan melihat tweet para pemilik akun twitter mungkin adalah obat untuk mengatasi rasa capek ini. Selepas itu, saya pun tertidur sejenak.

Ketika matahari akan terbenam, hujan pun turun membasahi seluruh jalanan di kota Medan ini membuat saya sedikit bimbang untuk pergi ke sebuah tempat , dan pada akhirnya saya pun membatalkan pergi ke tempat tersebut, setelah makan malam saya pun beranjak kembali ke kamar. sambil memutar lagu dari Bruno Mars - Grenade dan sekilas terdengar lirik I would go through all this pain , take the bullet straight through my brain membuat saya dengan tiba tiba terpikir beberapa masalah yang sedikit aneh terjadi belakangan ini terhadap saya.
Yah, bisa di katakan masalah aneh di mana ada nya sedikit ketidak cocokan antara guru dengan saya di mana suatu kesalahan yang bukan sepenuhnya kesalahan saya, tapi saya juga harus terlibat dalam masalah tersebut dan saya memaklumi beberapa guru di sekolah memang sedikit gila hormat & sensitif, tapi apa yang mau di perbuat? Mengingat status saya di sekolah adalah seorang pelajar,kemudian bermuculan pikiran negatif tentang diri sendiri, merasa ter-asingkan di suatu tempat, merasa rendah terhadap kemampuan sendiri & yang membuat saya paling merasa chaotic adalah sikap seseorang terhadap saya, di mana saat ini saya pastinya sedang mengagumi dirinya ! hehe.. Tapi terkadang saya merasakan ia sedikit menghindar dari saya. Hanya kah ini sebuah kekhwatiran yang terlalu berlebihan? Mungkin takut akan jauh dari dirinya kah? #eaaa di kondisi ini lah yang membuat saya merasa sedang galau,bahasa trend akhir akhir ini yang sering di gunakan.
Hahaha...* hanya sedikit cur..cur *

Apakah yang saya rasakan ini hanyalah sebuah sifat yang khawatir yang terlalu berlebihan atau apakah ini yang mencerminkan diri saya sendiri?!
Tapi apapun masalah itu kata orang bijak, berpikir positif adalah hal yang lebih baik di lakukan dari pada berpikiran negatif yang akan membuat saya semakin khawatir terhadap sesuatu hal yang tidak jelas kebenarannya dan keberadaanya.

Sedikit kutipan dari seseorang yang telah menginspirasi diri saya ; ia adalah kapten Timnas Indonesia kita yaitu Bambang Pamungkas dengan motto : "Pribadi yang selalu berusaha untuk berpikir positif, percaya diri dan optimis".
Memang pada faktanya prestasi Timnas kita belum bisa berbicara di level Dunia tapi 1 hal yang patut di berikan apresiasi adalah kepribadian Kapten Timnas kita di dalam dan luar lapangan yang patut di tiru oleh seluruh masyarakat di Indonesia (tanpa merendahkan pemain lainnya).

Sekian dari saya.
Selesai.

Senin, 19 September 2011

Memperkenalkan diri melalui Artikel Pertama

Memulai menulis sebuah blog pribadi ibaratnya sedang mendeskripsikan sesuatu dari diri kita sendiri ,namun begitu banyak hal yang anda ingin di deskripsikan dengan kata kata tetapi pada akhirnya akan muncul sebuah pertanyaan "Bagaimana kita harus mengawalinya?" Begitu juga dengan saya,yang ingin memulai menulis blog pribadi ketika jarum jam pada kamar telah menunjukkan pukul 22.45 WIB,duduk manis di depan laptop dan di temani dengan Blackberry pada saat itu dalam keadaan diam sehingga membuat suasana yang aman dan tenang. Namun dengan pikiran yang kosong, sepertinya tetap lah sangat sulit untuk mencari inti dari penulisan ini. Mengapa itu yang harus di tulis bukan yang lain? itulah sedikit masalah yang di alami saya ketika menginginkan jari jemari ini menari menekan huruf demi huruf di keyboard untuk membuat sebuah artikel yang menarik untuk di baca.

Yah, saya akan memulai nya dengan memperkenalkan diri terlebih dahulu, Siapakah saya? Dari manakah asal saya? Apakah profesi Saya?
Di awali dengan nama saya sendiri Antonius (Anto Goo). Mungkin harus di jelaskan terlebih dahulu maksud di balik penulisan Anto Goo, panggilan itu berasal dari Anto (nama panggilan) dan Goo berasal dari nama keluarga (Gho) ,cukup baik bukan? heheh.. Berumur 17 tahun, Lahir di kota Medan (HORAS..!!), Profesi sebagai Pelajar , Sekolah di Sutomo 1 Medan (dengan sedikit Bangga) Hahahah.

Mungkin hanya itulah yang bisa saya tulis pada artikel pertama ini , sampai jumpa di artikel selanjutnya.