Laman

Jumat, 07 Desember 2012

Belajar tidak mengenal Umur

Persisnya yang saya tuliskan di artikel sebelum nya yaitu melanjutkan studi di China tepatnya di kota Guangzhou adalah sebuah keputusan yang saya ambil setelah meninggalkan bangku sekolah. waktu berlalu sangat cepat , sudah hampir 1 Semester saya tinggal di Negeri lain dan pastinya mendapatkan berbagai pengalamanan baru.

Satu di antaranya adalah ketika saya memilih program bahasa, awalnya saya mengira program ini hanya akan di minati oleh orang-orang yang hendak masuk perguruan tinggi ataupun yang ingin berbisnis di daerah China. Di hari pertama mengikuti pelajaran ada hal yang menarik perhatian saya karena saya melihat seorang bapak dari Meksiko yang berusia lebih tua di antara murid murid lainnya ikut belajar dalam kelas. Tentu merasa aneh dan ingin tahu kenapa seorang bapak yang hampir berusia umur 60 tahun masih ikut belajar? Sedangkan yang saya lihat sebelum ketika seseorang yang sudah berusia 60 tahun mereka pastinya sudah akan pensiun.

Rasa kagum pastinya terlihat sosok yang sudah akan pensiun dan telah medapatkan Master degree (S2)masih berkeinginan untuk belajar, Setelah hari demi hari belajar dalam 1 ruang kelas akhirnya saya pun tahu dia menguasai berbagai berbahasa yakni Spanish ( Bahasa local Meksiko), Inggris, Jepang,Italia, Perancis dan sekarang sedang belajar bahasa Mandarin. "Belajar tidak mengenal umur" adalah peribahasa yang tepat untuk bapak tersebut. 

Berikut ini ada masing-masing foto ketika makan bersama dengan guru dan kegitan di kota Liannan ( 3 jam dari Guangzhou).

Makan bersama dengan guru di salah satu restoran khas Thailand
Liannan Primary School
Nb : Lingkaran merah adalah bapak tersebut